Rabu, 10 Agustus 2011

kaka pembimbing sementara

sudah 2 minngu aku kehilanganmu, aku ingin sekali mengetahui  bagaimana kabarmu saat ini di malang sana, aku terasa bodoh tanpa kaka di hari-hari ku, memang semenjak kaka pulang, kita lebih di  perhatikan oleh pembimbing, tapi aku lebih senang jika kaka yang jadi pembimbing aku,
memang semua yang kaka ajarkan ke aku, sudah aku terapkan, tapi mengapa masalah yang ku hadapi sekarang tidak ku hadapi dahulu saat kaka masih mengajarkanku, mungkin karna kita cewek  makanya kita agak jarang bertemu dengan pembimbing kita, setiap aku melapor kalau ada masalah, pembimbing kita jarang di kantor, mau menelpon kita tidak punya nomornya, mau telpon kaka juga kita g' punya nomornya, huuuuuccchhh jadi bingung .
memang tidak sedikit masalah sudah bisa aku atasi semua, aku merasa menjadi orang yang peling bodoh di dunia ini, aku ingin bertanya, tapi pada siapa? pada komputer? bagaimana dia bisa menjawab? kan yang rusak komputernya. mengapa kita bertemu hanya sekejap saja?, mengapa kita tak berpisah bersama?, di tempat ini, mengapa kau yang harus pergi terlebih dahulu? mengapa kaka pergi di saat hati ku sedang kacau balau, panas dan resah, aku menyesal waktu itu aku punya masalah, gara-gara itu aku nggak bisa tertawa bahagia saat terakhir denganmu, kala itu aku tahu besok senin terakhir kaka disini, sebenarnya berat hati ku tuk liburan kala itu, tapi apa daya hari itu aku harus libur, aku juga nggak berani tinggal di kos sendirian, semua orang pada pulang, aku ingin bersama kaka tuk terakhir kalinya, jujur aku rindu kaka, tanpa sadar setiap aku menceritakanmu di temanku, aku meniru semua gayamu yang membuat aku tak pernah bisa melupakanmu, dan yang paling aku ingat adalah waktu aku ninggalin sahabat aku, demi bisa bersamamu, kala itu, kau mengajakku tuk melihat pameran depan kantor.
 kala itu sahabat aku, marah habis-habisan, ngambek kemana-mana tapi aku tidak terlalu memikirkannya, karna hati puas saat bisa bersamamu walaupun sekejap saja.
 setiap aku pulang aku selalu menengok ke belakang tepatnya ke musola saat kak selesai solhat dan berharap kaka muncul tiba-tiba dan berkata " mau pulang" seperti yang biasa kau ucapakan saat kami pulang dari kantor. tapi semua itu hanyaklah mimpi bagiku, kau tak kan pernah lagi akan menyapa kami dengan kata-kata itu. semua itu hanya tinggal kenangan terindah yang pernah ku alami selama aku PSG ini. semoga kaka tak pernah melupakan kami, terutama aku, seperti aku yang tak kan pernah melupakanmu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar